Keanekaragaman Hayati

Komunitas Flora

PT. Refined Bangka Tin (RBT) menyadari sepenuhnya resiko dan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pengolahan timah terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati disekitarnya, dengan berkomitmen melakukan upaya perlindungan keanekaragaman hayati yang berada disekitar wilayah kerja perusahaan untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang terdapat di dalam kawasan konservasi.

Analisis vegetasi perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi komunitas hutan yang bersifat dinamis atau selau mengalami perubahan akibat aktivitas alam dan manusia.

Indeks Keanekaragaman

Analisis keanekaragaman suatu komunitas tumbuhan yang sering digunakan adalah Indeks Keanekaragaman Shannon – Wiener. Keanekaragaman spesies merupakan ciri komunitas berdasarkan tingkatan organisasi biologinya (Indriyanto 2006). Keanekaragaman spesies dapat menyatakan struktur komunitas dan menggambarkan stabilitas komunitas apabila terdapat gangguan terhadap komponen-komponennya (Soegianto 1994).

Biomassa dan Potensi Serapan Karbon

Karbon merupakan salah satu unsur yang mengalami daur dalam ekosistem. Di dalam atmosfer, karbon terikat dan membentuk senyawa CO2 (Indriyanto 2010). Tumbuhan menyimpan karbon berupa biomassa tubuhnya yang berasal dari proses fotosintesis yang terjadi selama hidupnya. Karbon organik ini akan tetap berada di dalam tubuh produsen (tumbuhan) sampai mati. Setelah produsen/konsumen mati, karbon organik akan terurai melalui proses dekomposisi dan CO2 akan terlepas kembali ke atmosfer. Penguraian bahan organik ini ada yang berlangsung cepat adapula yang berlangsung sangat lama (Killham 1996; Vickery 1984; Gopal dan Bhardwaj 1979 dalam Indriyanto 2010).